Full width home advertisement

Artikel

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]

 














Gue nggak nyangka banget pas liat video anak kecil joget di atas perahu—tampil pede, enerjik, dan senyumnya itu lho, nular banget. Anak ini bukan di konser, bukan di panggung TikTok, tapi di atas perahu tradisional dalam acara Pacu Jalur di Riau. Namanya Rayyan Arkan Dhika, umurnya baru 11 tahun. Tapi vibe-nya? Selevel performer internasional!

Awalnya, gue kira ini cuma video lucu-lucuan. Tapi ternyata, banyak banget akun luar negeri yang nge-share ulang video ini. Bahkan klub-klub bola dunia kayak PSG dan AC Milan ikutan bikin parodinya. Gilaaa... Dari Riau langsung nembus dunia.

Dan yang paling bikin gue merinding: semua ini bukan settingan, bukan akting. Ini budaya. Ini tradisi. Rayyan bukan joget asal-asalan, tapi dia lagi jadi "anak joki", peran penting dalam lomba Pacu Jalur—balapan perahu khas Riau yang udah ada sejak ratusan tahun lalu. Dia bukan cuma penari, dia simbol semangat tim.

Gue jadi mikir, selama ini kita sering ngerasa minder sama budaya sendiri. Padahal, di mata dunia, hal yang kita anggap biasa justru bisa jadi luar biasa. Liat aja Rayyan. Joget di atas perahu, pakai seragam adat, dan ekspresi tulus—itu semua lebih impactful daripada filter-filter aesthetic yang sering kita kejar.

Sekarang, Rayyan udah viral banget. Katanya sih, udah ditawarin jadi duta budaya. Keluarganya juga dapet banyak perhatian positif. Tapi yang paling penting, dia udah bikin kita semua bangga. Bangga jadi orang Indonesia. Bangga punya budaya sekeren itu.

Gue harap banget pemerintah dan masyarakat makin serius ngangkat budaya-budaya lokal kayak gini. Karena siapa tahu, "Rayyan-Rayyan" lain sedang nunggu giliran buat bersinar.

#PacuJalur #RayyanRiau #BudayaKitaKeren #ViralAnakIndonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]